YANG TAK KALAH PENTING BAGI SEORANG PENULIS

PERTEMUAN Ke 9 Jumat, 22Januari 2021 Seperti biasa, malam ini kami masih setia mengikuti kegiatan belajar menulis dengan penuh semangat.Acara yang di pandu oleh moderator mantap pak cip ini, didahului dengan pembacaan basmalah dengan harapan semuanya berjalan lancar.Tema yang berjudul “Mental Seorang Penulis” disampaikan secara apik dan elegan oleh pemateri yang muda , energik penuh prestasi.Dialah Ditta Widya Utami, S.Pd seorang guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat . Dengan usia yang masih muda, rasa2nya tidak percaya dengan seabrek prestasi gemilang dan karya yang tidak sedikit. Tapi itulah realnya. Jadi malu diri ini.Decak kagum tidak henti2nya memuji keberhasilannya dan ingin mengikuti jejaknya .hem....bisa nggak ya.Rasa kagum itu semakin besar dengan sifat rendah hati beliau.Ini terbukti dengan kata2nya “Jika bukan karena Omjay yang meminta, tentu di antara Bapak/Ibu ada yang lebih layak menjadi narasumber malam ini “. Duh sungguh luar biasa . Salah satu hal yang perlu di perhatikan dan dimiliki bagi seorang penulis adalah adanya mental kuat . Ini sangat penting mengingat situasi,kondisi, tantangan yang dialami seseorang akan terus mengiringi . Jatuh bangun adalah roda kehidupan manusia.Ketika dihadapkan pada sesuatu yang “kurang mengenakan” disitulah letak kemampuan seseorang dalam menghadapi ujian. Hanya orang yang bermental baja yang mampu bertahan dan terus berkarya dalam semua situasi. Menurut penuturan beliau mental yang saya maksud di sini lebih kepada sebuah cara berpikir untuk dapat belajar dan merespons suatu hal. Sebagaimana yang dilakukan para penulis hebat dalam menghadapi setiap tantangan. Lebih lanjut menurut penerima Penghargaan Bupati Subang (2020) di bidang kepenulisan ini mengatakan bahwa mental seorang penulis ini meliputi 1.Siap Konsisten Istiqomah , terus menerus itulah bahasa yang pas yang menggambarkan sikap konsisten .Ini sulit sebenarnya. Karenanya harus ada i’tikad yang kuat.Salah satu tips agar bisa memiliki mental untuk konsisten adalah dengan mengenali diri sendiri. Sehingga tantangan apa pun yang menghadang, kita akan tau apa yang harus kita lakukan.Semua orang mungkin bisa menulis. Tapi, untuk jadi penulis andal, butuh mental kuat agar bisa konsisten menulis.belia juga mngutip "Teruslah menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi." (Omjay). 2.Siap Dikritik saat kita memutuskan untuk memublikasikan hasil tulisan kita di blog/buku/media sosial/media massa, dsb, maka penting kita sadari bahwa tulisan kita telah menjadi "milik publik".Dengan demikian, kita harus menyiapkan mental untuk menerima masukan dari publik.Dengan adanya masukan/kritik dari berbagai pihak, kita bisa mengetahui kekurangan dalam tulisan kita. Bukan hanya dari kacamata sendiri, tapi juga dari kacamata pembaca.Karenanya sikap terbuka harus senantiasa dikedepankan. 3.Siap Belajar Jika sudah senang dan konsisten menulis, sudah bisa menerima saran maupun kritik, maka sungguh kita memiliki mental untuk belajar bertumbuh.Ada dua cara yang dapat ditempuh : a. Melakukan riset Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tulisan adalah dengan melakukan riset. Bisa dengan berkunjung ke perpustakaan, berkunjung ke toko buku untuk mengamati buku-buku best seller, melacak apa yang sedang menjadi trend di sosial media maupun dengan google traffic, dsb. b. Tambah Bacaan. Saat ini, dimana literasi begitu digaungkan, maka kita harus menyiapkan mental untuk siap menjadi orang yang literat. Salah satunya dengan meningkatkan daya baca. 4.Siap Ditolak Saat naskah kita ditolak, coba lagi dan lagi. Atau cari alternatif lain. Misal dengan menerbitkan sendiri atau dipublish di berbagai media sosial.Jadi tidak ada kata untuk menyerah.Berkaca kepada orang2 yang sukses, pastinya dilaluinya denagn susah payah. 5. Siap Menjadi "Unik" Setiap orang mempunyai ciri khas , kecenderungan yang berbeda2 . Kenali dan eksplor apa yang ada pada kita . Nah...itulah ciri has kita, keunikan kita.Maksudnya dalam menulis nggak perlu terlalu ikut-ikutan seperti orang kebanyakan. Tulis saja apa yang paling kita sukai. Yang paling sesuai dengan diri kita imbuhnya mengakhiri pembicaraan malam ini.

Komentar

  1. Wah isi resumenya bagus, Bu. Sedikit saran (semoga berkenan), tulisan yang sudah baik ini tampaknya akan lebih nyaman dilihat jika jelas batas antarparagrafnya 😊🙏🏻

    Terima kasih sudah berkenan membuat resumenya 🙏🏻

    BalasHapus
  2. Kalimatnya sudah bagus mengalir bu...sebaiknya tulisannya diberi jarak bu agar terlihat lebih rapi

    BalasHapus
  3. resumenya keren, alangkah lebih bagusnya jika dibuat beberapa paragraf agar lebih mantap dibacanya. semangat berkarya, semangat menginspirasi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENJADI GURU YANG SENANG MENULIS

2 JAM BERSAMA BU NORA (KIAT PRODUKTIF MENULIS)

MENGENAL DUNIA PENERBIT